Senin, 28 Mei 2012

Hidup Harus Berlanjut, Bagaimanapun Keadaan Kita


HIDUP HARUS BERLANJUT. BAGAIMANAPUN KEADAAN KITA.

          Aku tak tahu akan ke mana diriku ini. Apakah aku akan lanjut S1 di Jawa agar mudah ikut tes ke Jepang (belakangan aku tahu ada kantor konsulat Jepang di Makassar, alhamdulillah ^_^). Kalau dapat beasiswa, aku tak perlu susah-susah lagi memikirkan biaya kuliah yang memang memusingkan. Aku ingin mencari beasiswa full. Karena aku sadar bagaimana perekonomian keluargaku. Aku tahu persis begitu sulit bagi ayah untuk membiayai kami semua, enam bersaudara. Termasuk membiayai kuliahku. Satu-satunya jalan; aku harus berjuang!. Berjuang dari sekarang!. Belajar keras agar nilai-nilai kuliahku selalu sempurna. Berharap nanti kampus akan mempertimbangkan beasiswa lagi untukku. Itu tidak mustahil. Semua masih bisa terjadi. Setelah itu aku ingin lanjut S2 di Jepang. Bolehkah?. Hmm... aku belum punya mahram yang bisa menemaniku di sana. Lagipula satu cita-citaku belum tercapai. Aku belum hafal Al-Qur`an... L
          Semua manusia akan mati. Setelah dibangkitkan nanti, siapa yang akan menolongku?. Tidak ada lagi keluarga ataupun teman-teman. Semua sibuk dengan urusan masing-masing (nafsi-nafsi!). Tidak juga harta, jabatan, atau gelar-gelar yang susah-payah ku raih. Karena itu, aku ingin hafal Al-Qur`an. Aku ingin selalu dekat dengan Al-Qur`an. Aku ingin menjadi sahabat karibnya. Karena ku tahu, hanya itu satu-satunya yang mungkin bisa jadi penolong untukku di akhirat kelak.
          Aku ingin jika saat itu tiba (saat di mana tak ada pertolongan dari makhluk manapun), Al-Qur`an lalu datang memberikan syafaat (pembelaanya) untukku. Dan pembelaanya tak akan ditolak...
          Ya Rabb... bantu aku... bantu aku agar bisa selalu dekat dengan kitab-Mu... juga tolong aku agar terhindar dari riya` dan segala yang merusak... Tiada daya dan kekuatan kecuali dari-Mu.
***
Aku yakin aku mampu!.
Aku yakin aku bisa ke Jepang jika aku bersungguh-sungguh dari detik ini!. (Aku heran juga sih kok aku bisa segitu ngototnya. Sebenarnya apa yang ku cari di sana?. Entahlah, suka saja dengan alam-nya, dengan bunga Sakura-nya, dengan musim-musimnya, dengan kedisiplinan, ketertiban, kebersihan, dan keteraturannya. Pokoknya aku suka!. Sukaa sekaalii...!. J Aku ingin merasakan hidup setahun-dua tahun di negeri itu. Menimba ilmu. Berdakwah juga kalo bisa. Tapi tentu saja tidak sendirian. Never mind... Where there is a will, there is a way. Right?.
Aku yakin aku bisa jadi graduated student!.
Aku yakin aku mampu menghafal Al-Qur`an!.
Aku harus bersungguh-sungguh. Mulai detik ini.

Far edisi curhat
Ahad, 27 Mei 2012


Masa Mudamu => Hidupmu yang Sebenarnya


Pernah tidak mendengar kakek atau nenek kita saat mereka bercerita, “Cu, waktu kakek masih muda...”. 
Nah, ada apa dengan masa muda?.
Al-Qur`an banyak bercerita tentang sosok pemuda yang mampu mewujudkan perubahan dengan keunggulan pribadi yang kuat. Mereka memiliki prinsip dan sikap yang jelas dalam mewujudkan perubahan tersebut. Bukan keunggulan kepribadian saja yang kuat, tetapi keunggulan tersebut sangat dibutuhkan oleh zamannya.
Sosok Ibrahim, pemuda cerdas serta kritis terhadap ideologi dan keyakinan yang dianut masyarakat sekitarnya, termasuk orang tuanya sendiri. “Dan ingatlah waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: ”Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.” (QS.  Al-An`am:74).
Nabi Ibrahim mampu mematikan logika sesat Aazar dan Namrud. Dengan gagah berani dan keyakinan yang tinggi dia mendebat Namrud [QS. Al-Anbiya [21]: 52-71]. Keunggulan logika Ibrahim tersebut sangat tepat dengan zamannya.
Kemudian, lihatlah seorang Daud muda, dengan keberanian dan kemilitansian yang tinggi membawa misi membunuh rezim tirani Jalut dengan ketapelnya dalam sebuah pertempuran. Dengan izin Allah, keberanian dan kemilitansian yang mengantarkan Daud pada kemenangan bahkan akhirnya membentuk sebuah kerajaan multinasional. “Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Daud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya (Daud) kerajaan dan hikmah dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. “ (QS. Al-Baqarah:251)
Seorang Yusuf muda, dengan kematangan kepribadian dan kecerdasan dalam mengelola keuangan, dengan izin Allah mampu memberikan perubahan dan menyelamatkan negeri Mesir dari krisis ekonomi kronis dan mengembalikannya dalam kemakmuran. (QS. Yusuf: 54-56). Bahkan dengan kematangan kepribadian dan kesholihanya dia dapat mengalahkan gejolak syahwat kepemudaanya terhadap Zulaikha. Keunggulan pribadi dan pengelolaan ekonomi yang dimiliki oleh Yusuf sangat tepat dengan zamannya.
Dalam QS. al-Buruuj, Allah menceritakan tentang sekelompok pemuda (ashabul ukhdud) yang memberontak, memperjuangkan haknya untuk beriman kepada Allah, melawan para rezim tirani para pembesar Najran di Yaman, di tengah-tengah masyarakat yang tidak berdaya. Para pemuda tersebut dimasukkan dalam parit. Ketika api dalam parit membakar mereka, justeru membakar semangat perlawanan masyarakat. Mereka ikut terjun dalam parit tersebut, sehingga kekuasaan pembesar Najran tidak ada artinya, karena sudah tidak memiliki rakyat.
Adapun kisah Ashabul kahfi, mereka melakukan perlawanan dengan jalan uzlah dan strategi bawah tanah.
Lihatlah sosok sahabat-sahabat Rasulullah, sebagian besar dari mereka adalah  pemuda. Pemuda Islam yang gagah berani serta benar-benar menggunakan masa mudanya untuk kemuliaan Islam. Mereka muda tapi dewasa, memiliki kepribadian yang matang serta tsabbat, punya sikap dan pantang menyia-nyiakan waktu mudanya dengan kelalaian.
Masa muda merupakan masa-masa terindah yang Allah beri. Di sana ada banyak peluang untuk berprestasi, berkreasi dan berinovasi. Masa muda penuh karya, penuh makna dan hikmah.
Allah memberikan masa muda yang sama bagi setiap orang, yang membedakan adalah penyikapan terhadap masa yang Allah berikan tersebut, apakah akan dipergunakan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat atau menyia-nyiakannya dengan segala macam kesenangan sesaat. Jangan sampai muara dari masa muda adalah penyesalan di masa tua.
Sangatlah bijak jika masa muda dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Berikut beberapa hal yang dapat membuat masa muda bikin hidup lebih hidup…


1. Beribadah dan beramal sholeh
Aspek ibadah dan amal sholeh sangatlah luas. Bukan hanya ibadah maghdhoh saja yang berbuah amal sholeh, tetapi setiap pekerjaan yang diniatkan karena Allah dan tidak melanggar hukum-hukum syariah merupakan bentuk dari amal sholeh. Ketika seseorang belajar, sekolah, mengurus anak, bekerja bahkan hanya sekedar membersihkan lantai dan memasak, jika dibingkai dengan niat yang ikhlas karena Allah maka hal tersebut akan menjadi amal kebaikan. “Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah  untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).” (Qs. Al-An`am: 162-163).


2. Belajar dan mengkaji ilmu-ilmu Allah
Masa muda adalah masa kekuatan. Salah satu bentuk dari wujud syukur terhadap Allah adalah menggunakan seluruh kekuatan (akal, fisik dan ruh) yang Allah berikan dengan baik dan tanpa kesia-siaan. Belajar dan terus mengkaji ilmu merupakan bentuk wujud syukur manusia pada Allah, karena akal, fisik dan ruh yang Allah berikan bersinergis dalam mengkaji ilmu-ilmu Allah yang tak terhitung banyaknya. “Tuhan yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan menjadikan jalan-jalan diatasnya bagimu dan yang menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian Kami tumbuhkan dengannya aneka macam tumbuh-tumbuhan. Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (Qs. Thaaha: 53-54). Sosok Ibrahim telah mencontohkan.


3. Berprestasi
Nilai dari prestasi bukan hanya terbatas dari prestasi belajar dan sekolah saja. Banyak prestasi-prestasi yang bisa di raih pada masa muda. Seorang Yusuf telah mencontohkan prestasi yang spektakuler, yaitu mengalahkan nafsu syahwatnya terhadap Zulaikha yang sama sekali bukan isterinya, padahal mudah saja bagi Yusuf untuk memenuhi nafsu syawhatnya tersebut, tapi keteguhan terhadap tali Allah mengalahkan segalanya. Di usia mudanya juga ia telah mampu “menyelamatkan” sebuah negara besar dari krisis ekonomi. Prestasi dalam membentuk jadi diri sesuai dengan nilai-nilai Islam, prestasi dalam berbakti pada orang tua, prestasi dalam berdakwah, prestasi dalam mengendalikan hawa nafsu, dsb.
Wallahua`lam bi shawwab… 


Ramadhan di Hatiku


Tarwih malam ini terasa lain. Ada rindu yang membuncah. Ada rasa yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Mendengarnya membacakan Surah Al-Ma`arij, Al-Muzzammil, Al-Muddatstsir, Al-Qiyamah, dan ayat-ayat mulia lainnya membuatku tak dapat menahan haru. Suara itu, suara serak-serak basah yang begitu merdu. Teringat kenangan di madrasah tercinta, tahun 2005 silam. Saat kami bergantian menyambung potongan ayat-ayat itu.. bersama Ruqayyah, bersama teman-teman lain, dan bersamanya....
Hatiku bergetar. Aku harap ini karena rasa takjubku terhadap ayat-ayat Allah yang mulia. Aku ingin termasuk ke dalam golongan itu; golongan orang-orang yang beriman. Yang ketika dibacakan ayat-ayat Allah maka bergetarlah hati mereka. Tak terasa setetes benda bening jatuh membasahi mukenah baruku yang masih putih bersih. Ku harap makmum sebelah kiri dan kananku tak memperhatikan hal itu. Kalau dibilang yang jatuh tadi adalah air mata sih, masih mending. Laah... kalau dibilang iler? Atau ingus? Haha... kan malu....
One Day One Juz!!!.
Itu slogan yang dia sampaikan pada kami para jama`ah, agar kami berusaha mengkhatamkan Al-Qur`an di bulan Ramadhan ini. Ahh... selalu saja Ramadhan membawa momen-momen indah dalam hidupku.
Yah, tiap Ramadhan kita harus punya target dong!. Minimal sekali khatam-lah gak apa-apa. Daripada nggak khatam sama sekali. Minimal sekalimi itu naah..
Daripada “daripada”, lebih baik “lebih baik”.
Caranya berkisah juga masih seperti dulu. Menarik. Sama seperti saat dia bercerita tentang “Siapa yang Mendorong Saya?”, “Tokek Budek”, “Ewuh Pakewuh”, “Segelas Susu”, dan masih banyak lagi cerita motivasi lainnya. Kali ini dia berkisah tentang “Uang Seribu dan Uang Seratus Ribu”.
______________________
Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama tapi mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI dengan bahan dan alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan menarik. Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan seratus ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang berbeda.
 Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :"Ya, ampyyyuunnnn. ......... darimana saja kamu, kawan? Baru tiga bulan kita berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet dan..... bau! Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan ..... Ada apa denganmu?"
Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan perasaan nelangsa. Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata : "Ya, beginilah nasibku , kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya tiga hari aku berada di dompet yang bersih dan bagus. Hari berikutnya aku sudah pindah ke dompet tukang sayur yang kumal. Dari dompet tukang sayur, aku beralih ke kantong plastik tukang ayam. Plastiknya basah, penuh dengan darah dan tai ayam. Besoknya lagi, aku dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman di laci tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong tukang nasi uduk. Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau, kumal, lusuh, karena sering dilipat-lipat, digulung-gulung, diremas-remas. ......"
Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin..: "Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali dengan pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku disimpan di dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke dompet seorang wanita cantik. Hmmm... dompetnya harum sekali. Setelah dari sana, aku lalu berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5, masuk ke restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu pejabat, dan di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang bagus. Jarang deh aku di tempat yang kamu ceritakan itu.
Dan...... aku jarang lho ketemu
sama teman-temanmu. "
       Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya : "Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang nyaman. Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga daripada kamu!" "Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.
"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di tempat-tempat ibadah. Hampir setiap minggu aku mampir di tempat-tempat itu. Jarang banget tuh aku melihat teman temanmu disana....."
^_^
(kisahnya menyindir nih...!)
Hoho... guruku... guru favoritku... motivatorku... semoga hidayah Allah dan pertolongan-Nya selalu bersamamu, aammiin....

Ramadhan di Kab. Gowa.
Jum`at, 5 Agustus 2011




Selasa, 15 Mei 2012

Isolasi dan Identifikasi Clostridium


Clostridium adalah kuman berbentuk anaerob, gram positif pembentuk spora. Banyak merusak protein atau membentuk toksin, beberapa diantaranya melakukan keduanya. Tempat hidup kuman ini di tanah tapi dapat hidup pada manusia atau hewan baik luka pada kulit atau di usus. Kebanyakan saprofit di tanah, rumput, sampah, dsb. Beberapa yang pathogen misalnya : Clostridium tetani dan Clostridium botulium.





Clostridium tetani adalah kuman berbentuk batang, ramping, berukuran 2-5 x 0,4-0,5 µm. kuman ini berbentuk spora dan termasuk golongan gram positif, dan hidupnya anaerob. Spora dewasa mempunyai bagian berbentuk bulat yang letaknya di ujung, tampak seperti penabuh genderang (drum stick). Kuman mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik. Toksin ini (tetanospasmin) mula-mula akan membentuk kejang otot dan saraf perifer setempat. Toksin ini labil pada pemanasan, yaitu pada suhu 65°C akan hancur dalam 5 menit. Di samping itu, dikenal juga tetanolisin yang bersifat hemolisis, yang perannya kurang berarti dalam proses penyakit.

Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman Clostridium tetani yang dimanifestasikan dengan kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu Nampak pada otot masester dan otot rangka.
Sejak jaman Hypocratus Aretus di Yunani penyakit tetanus sudah dikenal, sedangkan penyebabnya baru diteliti pada tahun 1884 oleh Tuan Carle dan Rattone. Mereka melakukan penelitian pada kelinci, kemudian pada tahun 1884 Nalaire melakukan penelitian terhadap tikus putih, marmot serta kelinci. Rosenbach 1886 dan Kitasato 1889 mlengkapi penelitian selanjutnya dalam mengindetifikasi penyakit ini.
Clostridium tetani tersebar luas di dunia. Hidup di tanah, kotoran kuda serta hewan lain. Beberapa tipe tetanus dapat dibedakan dengan antigen flagel spesifik, semuanya mempunyai antigen O yang tertutup dan menghasilkan toksin yang sama. Tempat hidup Clostridium tetani sama dengan tempat hidup Clostridium yang lain yaitu : tanah, tinja manusia, dan hewan yang tersebar di mana-mana.

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Bacteria
Divisi: Firmicutes
Class: Clostridia
Ordo: Clostridiales
Famili: Clostridiaceae
Genus: Clostridium
Spesies: Clostridium tetani

Tetanus yang sungguh sudah dikenal oleh orang-orang yang dimasa lalu, yang dikenal karena hubungan antara luka-luka dan kekejangan-kekejangan otot fatal. Pada tahun 1884, Arthur Nicolaier mengisolasi toksin tetanus yang seperti strychnine dari tetanus yang hidup bebas, bakteri lahan anaerob.
Etiologi dari penyakit itu lebih lanjut diterangkan pada tahun 1884 oleh Antonio Carle dan Giorgio Rattone, yang mempertunjukkan sifat mengantar tetanus untuk pertama kali. Mereka mengembangbiakan tetanus di dalam tubuh kelinci-kelinci dengan menyuntik syaraf mereka di pangkal paha dengan nanah dari suatu kasus tetanus manusia yang fatal di tahun yang sama tersebut.
Pada tahun 1889, C.tetani  terisolasi dari suatu korban manusia, oleh Kitasato Shibasaburo, yang kemudiannya menunjukkan bahwa organisme bisa menghasilkan penyakit ketika disuntik ke dalam tubuh binatang-binatang, dan bahwa toksin bisa dinetralkan oleh zat darah penyerang kuman yang spesifik.
Pada tahun 1897, Edmond Nocard menunjukkan bahwa penolak toksin tetanus membangkitkan kekebalan pasif di dalam tubuh manusia, dan bisa digunakan untuk perlindungan dari penyakit dan perawatan. Vaksin lirtoksin tetanus dikembangkan oleh P.Descombey pada tahun 1924, dan secara luas digunakan untuk mencegah tetanus yang disebabkan oleh luka-luka pertempuran selama Perang Dunia II.

Karakteristik Clostridium tetani
 Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus, langsing, berukuran panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang disebut tetanospasmin. Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan binatang. Clostridium tetani termasuk bakteri gram positif anaerobic berspora, mengeluarkan eksotoksin. Clostridium tetani menghasilkan 2 eksotosin yaitu tetanospamin dan tetanolisin. Tetanospaminlah yang dapat menyebabkan penyakit tetanus. Perkiraan dosis mematikan minimal dari kadar toksin (tenospamin) adalah 2,5 nanogram per kilogram berat badan atau 175 nanogram untuk 70 kilogram (154lb) manusia. 
Clostridium tetani tidak menghasilkan lipase maupun lesitinase, tidak memecah protein dan tidak memfermentasi sakarosa dan glukosa juga tidak menghasilkan gas H2S. Menghasilkan gelatinase, dan indol positif. 
Spora dari Clostridium tetani resisten terhadap panas dan juga biasanya terhadap antiseptis. Sporanya juga dapat bertahan pada autoclave pada suhu 249.8°F (121°C) selama 10–15 menit. Juga resisten terhadap phenol dan agen kimia yang lainnya. Secara ringkas, Morfologi dari Clostridium tetani yaitu, sebagai berikut :
1.    Gram positif batang, bentuk vegetative mempunyai ujung yang bulat.
2.    Anaerob
3.    Ukuran 2-5 x 0,5 µm
4.    Gerak aktif, flagel peritrik, spora terminal
5.    Tidak memfermentasikan dextrose, laktosa, sukrosa. Membentuk gas pada medium Cooked meat
6.    Mereduksikan nitrat
7.    Gejala tegang pada tikus putih
8.    Pada plat darah koloni tampak seperti benang kusut (hal ini terjadi bila terkontaminasi dengan kuman lain), bila tidak ada kontaminasi koloninya seperti proteus.

Patogenitas dan Patofisiologi
            Clostridium tidak merupakan mikrorganisme yang invasif, kuman ini berada di daerah luka yang anaerob tempat spora bersarang. Meskipun luka terlihat kecil tapi penyakitnya berupa toksinia. Spora dan basil menghasilkan toksin di bantu oleh kerusakan jaringan, garam kalsium, infeksi kuman lain. Toksin dapat sampai ke susunan saraf pusat dan jaringannya sehingga menyebabkan kejang (tetanus) dan mungkin juga terjadi penumpukan acetyl cholin.
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).
Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di daerah pertanian. Tempat masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.


Cara penularan
            Tetanus terutama ditemukan di daerah tropis dan merupakan penyakit infeksi yang penting baik dalam prevalensinya maupun angka kematiannya yang masih tinggi . Tetanus merupakan infeksi berbahaya yang biasa mendatangkan kematian. Bakteri ini ditemukan di tanah dan feses manusia dan binatang. Infeksi ini muncul (masa inkubasi) 3 sampai 14 hari. Di dalam luka yang dalam dan sempit sehingga terjadi suasana anaerob. Clostridium tetani berkembang biak memproduksi tetanospasmin suatu neurotoksin yang kuat. Toksin ini akan mencapai system syaraf pusat melalui syaraf motorik menuju ke bagian anterior spinal cord.
Jenis-jenis luka yang sering menjadi tempat masuknya kuman Clostridium tetani sehingga harus mendapatkan perawatan khusus adalah: 
1.        Luka-luka tembus pada kulit atau yang menimbulkan kerusakan luas 
2.        Luka baker tingkat 2 dan 3 
3.        Fistula kulit atau pada sinus-sinusnya 
4.        Luka-luka di bawah kuku 
5.        Ulkus kulit yang iskemik 
6.        Luka bekas suntikan narkoba 
7.        Bekas irisan umbilicus pada bayi 
8.        Endometritis sesudah abortus septic 
9.        Abses gigi 
10.     Mastoiditis kronis 
11.     Ruptur apendiks 
12.     Abses dan luka yang mengandung bakteri dari tinja 

Gambaran Klinik
1)      Masa inkubasi 4-5 hari, beberapa minggu atau beberapa bulan
2)      Adanya luka dan anaerob
3)      Bakteri tetanus harus berkembang biak dan membentuk eksotoksin, diperlukan waktu untuk pengikatan jaringan yang sensitive terhadap toksin.
4)      Toksin menjalan ke seluruh badab, bakteri tetap pada luka asal, toksin sampai susunan saraf ousat dan menyebabkan kejang pada otot, mulut susah dibuka (toksinnya hanya meyerang susunan saraf) meskipun penderitanya tetap sadar.
5)      Kematian dapat mencapai 50%, biasanya karena kelumpuhan system saraf pernafasan.



Clostridium mengeluarkan eksotoksin, dapat di bentuk secara invitro pada media cair. Toksinnya sangat termolabil karena itu harus di simpan pada tempat yang gelap dan bersuhu rendah. Toksinnya sangat ganas sekali dan mematikan. Toksinnya terdiri dari dua factor :
Ø  Tetano spasmin menyerang sel saraf penderita
Ø  Tetanolisin menghancurkan eritrosit manusia
Secara klinik, penyakit tetanus dapat dibedakan yaitu :
1.    Tetanus local : jarang terjadi, biasanya terjadi pada orang yang kekebalannya tidak sempurna atau karena spora yang masuk sedikit. Penyakit ini tidak begitu berat.
2.    Tetanus Neonatorum : terjadi pada bayi, tidak lama setelah bayi lahir (kurang dari 10 hari), terjadi karena pemotongan tali pusat yang tidak steril. Gejalanya, bayi tidak mau menyusui, gelisah, tangan mengepal, karena itu sebaiknya dilakukan pencegahan :
a.    Sebelum kontak
·         Terhadap tetanus Neonatorum dengan vaksinasi ibu hamil 2 kali dalam semester II dan III dengan formotoksoid dan ATS.
·         Sebagai dasar pengebalan pada anak-anak mulai umur 3 bulan tiga kali berturut-turut dengan jarak 4-6 minggu dalam bentuk DPT. Sedangkan, Booster pada umur 2-3 tahun pada saat akan masuk sekolah dan selanjutnya tiap 1-2 tahun dengan toksoid saja.
b.    Setelah kontak
Terjadi luka tapi belum timbul gejala, pemberian toksoid dan ATS :
·         Ditinjau dari status kekebalan dan sifat luka.
·         Dilakukantes hipersensitiviti, bila akan diberi ATS 1000-3000 SI tergantung usia.
Sesudah timbul gejala :
·         Tanpa mengindahkan sudah atau belum divaksinasi, eksotoksin harus dinetralisasi dengan antitoksin dengan dosis 10000-80000 SI tergantung dari : keadaan penderita, usia penderita dan ada tidaknya komplikasi.

                                               Gambar: Neonatal tetanus (Tetanus pada bayi baru lahir)

Diagnosis Laboratorium dan Prognosis
Diagnosis tetanus ditegakan berdasarkan gejala-gejala klinik yang khas. Secara bakteriologi biasanya tidak diharuskan oleh karena sukar sekali mengisolasi Clostridium tetani dari luka penderita , yang kerap kali sangat kecil dan sulit dikenal kembali oleh penderita sekalipun. 
Diagnosis tetanus dapat diketahui dari pemeriksaan fisik pasien sewaktu istirahat, berupa : 
a)    Gejala klinik : Kejang tetanic, trismus, dysphagia, risus sardonicus (sardonic smile). 
b)    Adanya luka yang mendahuluinya. Luka adakalanya sudah dilupakan. 
c)    Kultur : C. tetani (+). 
d)    Lab : SGOT, CPK meninggi serta dijumpai myoglobinuria.
Diagnosis tetanus dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium yaitu :
1)    Bahan pemeriksaan : potongan jaringan, PUS, hapus luka, kotoran kuda atau hewan lain,bedak (talk).
2)    Media : yang di perlukan Thyoglikolat agar, Agar darah, gula-gula, Tarozi anaerob.
3)    Direct preparat : pewarnaan gram, spora, Klien, Saffer fulton.
4)    Hewan percobaan : tikus putih, lakukan penyuntikkan intra muscular dan amati sampai 7 hari. Tikus akan kejang mulai dari ekor. Tikus mati karena toksin.
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik. Jika gejalanya memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda, maka prognosisnya buruk.

Pencegahan dan Pengobatan
            Pencegahan dilakukan dengan :
1.    Immunisasi toksoid
2.    Perawatan luka dengan antiseptic
3.    Pemberian antibiotic
4.    Pemakaian antitoksin ubtuk pencegahan
5.    Pembedahan daerah luka
6.    Suntikan Booster
      Pengobatan
1)    Antibiotika
Diberikan parenteral Peniciline 1,2juta unit / hari selama 10 hari, IM. Sedangkan tetanus pada anak dapat diberikan Peniciline dosis 50.000 Unit / KgBB/ 12 jam secafa IM diberikan selama 7-10 hari. Bila sensitif terhadap peniciline, obat dapat diganti dengan preparat lain seperti tetrasiklin dosis 30-40 mg/kgBB/ 24 jam, tetapi dosis tidak melebihi 2 gram dan diberikan dalam dosis terbagi ( 4 dosis ). Bila tersedia Peniciline intravena, dapat digunakan dengan dosis 200.000 unit /kgBB/ 24 jam, dibagi 6 dosis selama 10 hari.
Antibiotika ini hanya bertujuan membunuh bentuk vegetatif dari C. tetani, bukan untuk toksin yang dihasilkannya. Bila dijumpai adanya komplikasi pemberian antibiotika broad spektrum dapat dilakukan. 
2)    Antitoksin
Antitoksin dapat digunakan Human Tetanus Immunoglobulin (TIG) dengan dosis 3000-6000 U, satu kali pemberian saja, secara IM tidak boleh diberikan secara intravena karena TIG mengandung "anti complementary aggregates of globulin ", yang mana ini dapat mencetuskan reaksi allergi yang serius. Bila TIG tidak ada, dianjurkan untuk menggunakan tetanus antitoksin, yang berawal dari hewan, dengan dosis 40.000 U, dengan cara pemberiannya adalah : 20.000 U dari antitoksin dimasukkan kedalam 200 cc cairan NaC1 fisiologis dan diberikan secara intravena, pemberian harus sudah diselesaikan dalam waktu 30-45 menit. Setengah dosis yang tersisa (20.000 U) diberikan secara IM pada daerah pada sebelah luar. 
3)    Tetanus Toksoid 
Pemberian Tetanus Toksoid (TT) yang pertama,dilakukan bersamaan dengan pemberian antitoksin tetapi pada sisi yang berbeda dengan alat suntik yang berbeda. Pemberian dilakukan secara I.M. Pemberian TT harus dilanjutkan sampai imunisasi dasar terhadap tetanus selesai 
4)    Antikonvulsan
Penyebab utama kematian pada tetanus neonatorum adalah kejang klonik yang hebat, muscular dan laryngeal spasm beserta komplikaisnya. Dengan penggunaan obat – obatan sedasi/muscle relaxans, diharapkan kejang dapat diatasi. Contohnya : 
Ø  Diazepam 0,5 – 1,0 mg/kg Berat badan / 4 jam (IM) 
Ø  Meprobamat 300 – 400 mg/ 4 jam (IM) 
Ø  Klorpromasin 25 – 75 mg/ 4 jam (IM) 
Ø  Fenobarbital 50 – 100 mg/ 4 jam (IM)
Ø  Pemberian ATS 10000-80000 SI
Ø  Fenolbarbital untuk mengurangi kejang.
Ø  Penicillin untuk mengurangi/mencegah infeksi lain dan membunuh Clostridium tetani
Ø  Hati hati saat pemberian makanan, jangan sampai makanan masuk ke saluran pernapasan (dapat menyebabkan pneumonia)

            Pemeriksaan Clostridium tetani
a)    Bahan Pemeriksaan
1)    BP
Ø  PUS
Ø  Hapus luka
Ø  Potongan kulit yang ada lukanya
Ø  Kotoran dari jalan
Ø  Bedak/talk, cat-gut, dll.
2)    Biakan
Ø  Thyiglokolat
Ø  Agar darah
Ø  Gula-gula yang terdiri dari : Trypticase agar case, Trypticase dextrose, Trypticase lactose agar, Trypticase sukrosa agar, Trypticase nitrat green, dan cooked meet medium.
3)    Derek Preparat
Ø  Pewarnaan Gram
Ø  Pewarnaan Klien atau Scaeffer (spora)
4)    Hewan Preparat
Tikus putih (untuk memproduksi toksin)
b)    Prinsip Pemeriksaan
1.    Mikroskopis : setelah dibuat preparat dan diwarnai Gram dan spora hasilnya : Batang langsing, berspora terminal, mirip jarum pentul atau pemukul genderang. Gram positif.
2.    Pada agar darah anaerob koloni tersangka tampak seperti benang halus (bila terkontaminasi). Koloni meluas membentuk filament halus mirip koloni proteus (bila tidak ada kontaminasi).
3.    Hewan percobaan : penyuntikkan pada tikus putih secara intra muscular, pengamatan dilakukan selama 7 hari. Masa inkubasi tetanus 2-4 hari dengan tanda-tanda ekor dan kaki belakang kejang-kejang, mati bila toksin telah terbentuk banyak.
4.    Identifikasi pada gula-gula :

spesies
Pada agar darah
Spora
Ge
rak
Cooked
meat
Lak
to
sa
Dex
Tro
sa
Sak
aro
sa
Ind
ol
Red
uksi
nitrat
Cl.tetani
hmlss
bl, tml
+
bgkd, ht
-
-
-
-
-
Cl.novy
hmlss
lj, ct
+
g
-
+
-
-
-
Cl.septicum
hmlss
lj, sbtml
+
g
-
+
-
-
+
Cl.perfringe
Hmlss
-        
+
g
+
+
+
-
+
Cl.sporogenes
hmlss
lj, sbtml
+
bgdg, ht
-
+
-
-
-
Cl.botulinum
hmlss
Idem
+
idem
-
+
-
-
-
Cl.histoliticum
hmlss
idem
+
idem
-
-
-
-
-
Cl.chauvoei
hmlss
lj, ct
+
g
+
+
+
-
-
Cl.bifementis
hmlss
Idem
+
bgdg, ht
-
-
-
+
-
Keterangan:
*      bl         : bulat
*      lj          : lonjong
*      sbtml   : subterminal
*      bgdg   : bau gas digesti
*      bgkd   : bau gas kadang
*      tml       : terminal
*      ct         : central
*      g          : gas
*      ht         : hitam
*      hmlss : hemolisis


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Mikrobiologi Kedokteran. 127-131. Yogyakarta: Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UGM.

Muliawan, Sylvia.Y. 2007.  Bakteri anaerob yang erat kaitannya dengan problem klinik (Diagnosis dan penatalaksana). P : 26-33. Jakarta: EGC.

Mursalim. 2008, Penuntun Bakteriologi Praktikum. Makassar: Politeknik Kesehatan Makassar.