Umar bin Abdul Aziz rahimahullah suatu hari menasehati para sahabatnya, beliau berkata: Jika kalian melewati kuburan, lihatlah... betapa sempitnya rumah-rumah mereka sekarang.
- Tanyakan kepada orang-orang kaya mereka, masih tersisakah harta mereka?
- Tanyakan pula kepada orang-orang miskin di antara mereka, masih tersisakah kemiskinan mereka?
- Tanyakan tentang lisan yang dengannya mereka berbicara, sepasang mata yang dengannya mereka melihat indahnya pemandangan?
- Tanyakan pula tentang kulit-kulit nan lembut dan wajah-wajah cantik jelita, tubuh-tubuh yang halus-mulus, apa yang diperbuat oleh ulat-ulat di balik kain kafan mereka? Lisan-lisan itu telah hancur, wajah-wajah cantik jelita itu telah dimakan ulat, anggota badan mereka telah terpisah-pisah berserakan.
- Lalu di mana pelayan-pelayan mereka yang setia?
- Di mana tumpukan harta dan sederetan pangkat mereka?
- Di mana rumah-rumah gedong mereka yang banyak dan menjulang tinggi?
- Di mana kebun-kebun mereka yang rindang dan subur?
- Di mana pakaian-pakaian mereka yang indah dan mahal?
- Di mana kendaraan-kendaraan mewah kesukaan mereka?
- Bukankah mereka kini berada di tempat yang sangat sunyi?
- Bukankah siang dan malam bagi mereka sama saja?
- Bukankah mereka berada dalam kegelapan?
- Mereka telah terputus dengan amal mereka.
Mereka telah berpisah dengan orang-orang yang sangat mereka cintai, dengan harta yang mereka puja-puja, dengan gaya hidup yang mereka banggakan. Orang-orang yang mereka cintai tidak mau ikut bersamanya, harta yang mereka tinggalkan malah akan menjadi beban jika digunakan bukan di jalan yang Allah ridhai. Ketika itu, yang masih bermanfaat hanyalah tiga: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anaknya yang shaleh yang mendo’akan dirinya.” Demikianlah nasehat dari Umar bin Abdul Aziz.
- Tanyakan kepada orang-orang kaya mereka, masih tersisakah harta mereka?
- Tanyakan pula kepada orang-orang miskin di antara mereka, masih tersisakah kemiskinan mereka?
- Tanyakan tentang lisan yang dengannya mereka berbicara, sepasang mata yang dengannya mereka melihat indahnya pemandangan?
- Tanyakan pula tentang kulit-kulit nan lembut dan wajah-wajah cantik jelita, tubuh-tubuh yang halus-mulus, apa yang diperbuat oleh ulat-ulat di balik kain kafan mereka? Lisan-lisan itu telah hancur, wajah-wajah cantik jelita itu telah dimakan ulat, anggota badan mereka telah terpisah-pisah berserakan.
- Lalu di mana pelayan-pelayan mereka yang setia?
- Di mana tumpukan harta dan sederetan pangkat mereka?
- Di mana rumah-rumah gedong mereka yang banyak dan menjulang tinggi?
- Di mana kebun-kebun mereka yang rindang dan subur?
- Di mana pakaian-pakaian mereka yang indah dan mahal?
- Di mana kendaraan-kendaraan mewah kesukaan mereka?
- Bukankah mereka kini berada di tempat yang sangat sunyi?
- Bukankah siang dan malam bagi mereka sama saja?
- Bukankah mereka berada dalam kegelapan?
- Mereka telah terputus dengan amal mereka.
Mereka telah berpisah dengan orang-orang yang sangat mereka cintai, dengan harta yang mereka puja-puja, dengan gaya hidup yang mereka banggakan. Orang-orang yang mereka cintai tidak mau ikut bersamanya, harta yang mereka tinggalkan malah akan menjadi beban jika digunakan bukan di jalan yang Allah ridhai. Ketika itu, yang masih bermanfaat hanyalah tiga: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anaknya yang shaleh yang mendo’akan dirinya.” Demikianlah nasehat dari Umar bin Abdul Aziz.
bismillah... kunjungan balik ukhity :) masyaAllah, mantap postingannya... slm kenal yaa, aku tunggu folbacknya hehe
BalasHapusMasya Allah.. syukron, ukhti..
BalasHapusiya, insya Allah di folback.. ^_^