PENDAHULUAN
Peranan utama
karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang
kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme
karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti
sel darah merah serta sebagian besar otak dan system syaraf.
Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan
mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan di
dalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati
akan mengubah sebagian glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam
aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang
memerlukan seperti otak, system syaraf, jantung, dan organ tubuh lain.
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi
lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke
sel-sel lemak yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Bagi
orang dengan gangguan metabolisme karbohidrat maka konsumsi karbohidrat harus
dipertimbangkan secara benar sampai seberapa porsinya.
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan
penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan
fungsinya.
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.
Kelainan metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.
pemecahan karbohidrat
memerlukan sebuah enzim . kelainan Metabolisme karbohidrat biasanya karena
ketidak mampuan tubuh memiliki enzin pemecah Beberapa jenis karbohidrat
tersebut sehingga KH yang akan terpecah dalam tubuh tidak dapat
ter-Metabolisme.
PENGERTIAN METABOLISME
Metabolisme adalah proses pengolahan
(pembentukan dan penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh
dapat menjalankan fungsinya.
Kelainan
metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme.
KELAINAN
METABOLISME KARBOHIDRAT
Yang
paling sering terjadi adalah kelainan metabolisme karbohidrat, karbohidrat
merupakan salah satu zat gizi yang mempunyai jenis-jenis beragam diantaranya
glukosa , sukrosa dan fruktosa. Beberapa jenis KH tersebut dalam tubuh harus
dimetabolisme (dipecah) sebelum digunakan tubuh . pemecahan karbohidrat
memerlukan sebuah enzim . kelainan Metabolisme karbohidrat biasanya karena
ketidak mampuan tubuh memiliki enzin pemecah Beberapa jenis karbohidrat
tersebut sehingga KH yang akan terpecah dalam tubuh tidak dapat ter-Metabolisme
dan Jika
enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan tertimbun dan menimbulkan
masalah kesehatan.
Bagan Proses Metabolisme Karbohidrat :
Hormon yang berkaitan dengan metabolisme
karbohidrat
- Insulin
- Growth hormone
(GH = somatotropin)
- Epinephrine
(adrenaline)
- Glucagon
- Cortisol
- Tyroksin
Insulin →
menurunkan glukosa darah dengan cara:
(i) menaikkan pemakaian
glukosa oleh otot/jaringan lemak
(ii) mendorong glikogenesis
(iii) mendorong glikosis →
mempercepat penggunaan glukosa
(iv) mendorong sintesis lipid
dari glukosa di jaringan lemak
(v) mendorong sinlisis asam
amino dari glukosa
- Kecepatan sekresi
insulin ke dalam aliran darah dipengaruhi oleh konsentrasi gula
- Bila konsentrasi gula
plasma naik (sesudah makan) sel-sel terangsang untuk melepaskan insulin.
Kecepatan tersebut kembali normal bila konsentrasi gula kembali normal
- Beberapa asam amino
seperti liucine dan arginin menurunkan konsentrasi glukosa plasma dengan
merangsang sekresi insulin.
Growth hormone →
menaikkan konsentrasi gula plasma dengan cara:
(i) penghambatan masuknya
glukosa ke dalam otot
(ii) menghambat glikolisis
(iii) menghambat pembentukan
trigliserida dari glukosa
Epinephrine (adrenaline)
- Menaikkan konsentrasi
gula darah dengan menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver
- Rangsangan sekresi
epinephrine bisa berupa stres fisik atau emosional yang bersifat neurogenik
Glucagon
- Menaikkan konsentrasi
gula darah dengan mendorong glikogenolisis di dalam liver
- Sekresi glucagon juga
dipengaruhi oleh konsentrasi gula darah, tetapi berlawanan dengan mekanisme
pada insulin (gula darah turun → sekresi glucagon naik)
atau:
pengeluaran glucagon dirangsang oleh hypoglycemia dan ditekan oleh
hyperglycemia
Costisol (hidro cortisone)
- Menaikkan konsentrasi
gula darah dengan mendorong glukoneogenesis dari pemecahan protein (asam amino
→ glukosa)
- Menaikkan konsentrasi
gula darah dengan menurunkan/mencegah pemasukkan glukosa ke dalam sel-sel otot
(insulin dan coretisal antagonis)
Tyroksin
- Memacu konversi glikogen
menjadi glukosa di dalam liver
-
Mempercepat absorpsi glukosa di dalam usus
PENYAKIT
YANG DIAKIBATKAN OLEH KELAINAN METABOLISME
KARBOHIDRAT
1. Galaktosemia
Galaktosemia
adalah kadar glukosa yang tinggi dalam darah, etiologinya disebabkan oleh
kekurangan atau bahkan ketidakpunyaan tubuh terhadap enzim galaktose 1-fosfat uridil
transfarase. Galaktosemia merupakan kelainan bawaan. Yang paling extrim
kelainan galaktosemia terjadi sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa
enzim tersebut.
Patofisiologisnya
pada awalnya pasien penderita kelainan ini tampak normal secara fisik, namun
setelah beberapa hari maupun beberapa minggu kemudia terlihat penurunan nafsu
makan juga terjadi mual dan muntah, tubuh tampak kuning seperti hepatitis
(jaundice) dan pertumbuhan yang normal seperti anak biasanya terhenti.
Ini akan
menjadi bahaya jika pengobatan terlambat diberikan, akibatnya adalah anak akan
memiliki tubuh yang pendek dan mengalami penurunan mental.
Menurut para
ahli medis kelainan ini dapat terlihat dan didiagnosa jika pada urin pasien
terdapat galaktosa dan galaktose 1-fosfat.
Pasien dengan
galaktosemia, dilarang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung galaktosa,
seperti susu yang kaya akan galaktosa.
Karena kelainan
ini merupakan herediter yang dibawa oleh ibu atau ayahnya, seorang wanita yang
diduga membawa gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktose
selama kehamilan.
Penderita
dengan galaktosemia dilarang mengkonsumsi galaktosa dari karbohidrat seumur
hidupnya.
2. . Glikogenosis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan
penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang
diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi
glukosa (untuk digunakan sebagai energi).
penyakit ini menyebabkan sedikit gejala; yang
lain fatal. Gejala spesifik, usia dimana gejala di mulai, dan keparahan mempengaruhi variasi di
antara penyakit ini. Untuk jenis II, V, dan VII, gejala utamanya adalah merasa
lemah. Untuk jenis I, III, dan VI, gejalanya adalah kadar gula rendah di darah
dan perut membuncit (karena kelebihan atau glikogen abnormal dapat memperbesar
hati). Kadar gula darah rendah menyebabkan rasa lemah, berkeringat,
kebingungan, dan kadang-kadang pingsan dan koma. Akibat lain bagi anak mungkin
termasuk pertumbuhan terhambat, sering infeksi, atau luka pada mulut dan usus.
Penyakit penyimpanan Glikogen cenderung menyebabkan asam urat, limbah, menumpuk
di sendi (yang bisa menyebabkan encok) dan di ginjal (yang bisa menyebabkan
batu ginjal). Pada jenis I penyakit penyimpanan glikogen, kegagalan ginjal
biasa terjadi setelah beberapa lama.
Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya, untuk membantu
mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya
karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada
beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi dengan memberikan
tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari
diberikan larutan karbohidrat melalui selang yang dimasukkan ke lambung.
Penyakit ini cenderung menyebabkan penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan
batu ginjal. Untuk mencegah hal tersebut seringkali perlu diberikan
obat-obatan. Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot,
aktivitas seseorang harus dibatasi.
Tipe dan karakterisitik penyakit
penyimpanan glikogen
|
||
Nama
|
Organ yang terkena
|
Gejala
|
Tipe O
|
Hati, otot
|
Memperbesar
hati dengan penumpukan lemak di dalam sel hati (hati berlemak); episode kadar
gula darah rendah (hypoglycemia) kalau berpuasa
|
Penyakit
von Gierke (Tipe IA)
|
Hati,
ginjal
|
Memperbesar
hati dan ginjal; memperlambat pertumbuhan; kadar gula darah yang sangat
rendah; kadar asam yang luar biasa tinggi, lemak, dan asam urat di darah.
|
Tipe IB
|
Hati, sel
darah putih
|
Sama
seperti penyakit von Gierke tetapi mungkin lebih tidak parah; sel darah putih
hitung rendah; infeksi berulang mulut dan usus atau penyakit
Crohn |
Penyakit
Pompe (Tipe II)
|
Semua organ
tubuh
|
Memperbesar
hati dan jantung,
otot lemah . |
Penyakit
Forbes (Tipe III)
|
Hati, otot,
jantung, sel darah putih
|
Memperbesar
hati atau sirosis; kadar gula darah rendah; kerusakan otot dan kerusakan
jantung pada beberapa orang.
|
Penyakit
Andersen (Tipe IV)
|
Hati, otot,
hampir semua jaringan
|
Sirosis
pada tipe awal; kerusakan otot dan kelumpuhan jantung (terlambat datangnya)
pada tipe lanjut.
|
Penyakit
McArdle (tipe V)
|
Otot
|
Kejang otot
atau kelemahan selama aktivitas fisik.
|
Penyakit
Hers (tipe VI)
|
Hati
|
Memperbesar
hati; episode kadar gula darah rendah (hypoglycemia) kalau berpuasa, sering
kali tanpa gejala.
|
Penyakit
Tarui (tipe VII)
|
Otot
skeletal, sel darah merah
|
Kejang otot
selama aktivitas fisik; perusakan sel darah merah (hemolysis).
|
3. . Intoleransi Fruktosa Herediter
Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan
dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim
fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil
pemecahan dari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh, menghalangi pembentukan
glikogen dan menghalangi perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber
energi.
Fruktosa atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi
fruktosa) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan:
- hipoglikemia (kadar
gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
- tremor (gerakan
gemetar diluar kesadaran)
- linglung
- mual
- muntah
- nyeri perut
- kejang
(kadang-kadang)
- koma.
Jika penderita terus mengkonsumsi fruktosa, bisa terjadi
kerusakan ginjal dan hati serta kemunduran mental.
Pada penangananya dilakukan pengujian respon tubuh terhadap
fruktosa dan glukosa yang diberikan melalui infus.
Karier (pembawa gen untuk penyakit ini tetapi tidak menderita
penyakit ini) dapat ditentukan melalui analisa DNA dan membandingkannya dengan
DNA penderita dan DNA orang normal.
Pengobatan terdiri dari menghindari fruktosa (biasanya ditemukan
dalam buah-buahan yang manis), sukrosa dan sorbitol (pengganti gula) dalam
makanan sehari-hari. Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet
glukosa, yang harus selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa
herediter.
4. Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana
fruktosa dibuang ke dalam air kemih.
Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang
sifatnya diturunkan.
Kemungkinan terkena penyakit ini adalah 1 dari 130.000 penduduk.
Fruktosuria tidak menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di
dalam darah dan air kemih dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan
diabetes mellitus.
Pada penderita
Fruktosuria ini tidak perlu dilakukan pengobatan secara khusus.
5. Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang
ditandai dengan ditemukannya gula Xylulosa di dalam air kemih karena tubuh
tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa.
Pentosuria tidak
menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Seperti halnya
penderita Fruktosuria, penderita Pentosuria juga tidak memerlukan pengobatan secara
khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar